BAGAIMANA "BLOG" SIMALUNGUN CENTRE TERBENTUK?
Semula berawal dari coretan diatas kertas, berupa Artikel yang saya kirim ke beberapa media
Foto : Drs. Benyus Damanik, MM dengan bapak Ephorus GKPS, Pdt. Belman Purba,
saat Blogger SC berkunjung ke Kantor Pusat GPKS, P. Siantar.02/09
Beberapa artikel sudah diterbitkan. Isi artikel
tersebut bersifat edukatif dan saran/masukan kepada pihak eksekutif , Legislatif, dan masyarakat Simalungun. Kita tau bahwa sebagai warga Negara mempunyai hak dan kewajiban dalam berbangsa dan bernegara.
Salah satu Judul Artikel yang telah dipublikasi antara lain : Esensi Otonomi Daerah sebagai inti dari Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang nomor : 33 tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Juga telah saya singgung mengenai pengembangan pembangunan Infrastruk, peningkatan kualitas sarana Perhubungan, Transportasi, Pertanian, Telekomunikasi dan Pariwisata serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD dan kita menarik Investor ke Simalungun. Juga telah saya singgung mengenai pemberdayaa Sumber Daya Alama (SDA dan Sumber Daya Manusia SDM di Kabupaten Simalungun. Semua ini telah saya publikasikan melalu masmedia tersebut di atas sekitar tahun 2004 dan tahun 2005.
Ketiga komponen masyarakat sebagaimana tersebut diatas idealnya harus dapat berkerjasama. Terutama Pihak Eksekutif dan Legislatif dalam Penyusunan APBD serta Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan.
Karena terbatasan waktu; saat itu saya masih aktif sebagai salah satu pejabat di Kementerian BUMN, maka saya menggunakan masmedia/suratkabar lokal sebagai sanara untuk menyampaikan sumbangan pemikiran Sebagai Salah Satu Bentuk Kepedulian saya terhadap peningkatan pembangunan Simalungun. Saya berharap bahwa melalui pemahaman Esensi Undang-undang Otonomi Daerah No. 32 dan No. 33 Tahun 2004 dan ketentuan terkait lainnya, maka masyarat akan memahami pula hak dan kewajibannya terhadap pembangunan itu sendiri sesuai kapsitasnya masing-masing. PEMBERDAYAAN Sumber Daya Manusia merupakan salah satu prioritas agar memiliki berkompetensi dan skill yang dibutuhkan saat ini dan yang akan datang. Sumber Daya Alam (SDA) yang ada harus dioptimalkan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai pendapatan tambahan diluar Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat. Bila sumber pendapatan sudah jelas, maka pembangunan demi pembangunan agar dapat dilaksanakan dengan baik sesuai kebutuhan saat ini dan yang akan datang. Demikian juga peningkatan kualiatas sarana dan prasarana perekonomian akan dapat diwujudkan. Sekali lagi saya sampaikan bahwa dengan mahami Esensi Undang-Undang Otnomi Daerah tersebut dan undang-undang peraturan yang berlaku lainnya di NKRI ini, pembangunan akan berjalan dengan baik. Semua ini saya lakukan pada saat saya masih aktif di Kementerian BUMN.
Dengan mengunakan teknologi Internet saat ini, saya membentuk "Blog Internet Simalungun Centre" sebagai media saya untuk memberikan masukan yang konstruktif sebagai salah satu upaya Pemberdayaan Masyarakat Simalungun ke depan dan percepatan pembangunan di Simalungun.
Saya berusaha untuk membagi pengalaman kepada semua warga Simalungun yang membutuhkannya. Tujuannya adalah agar semua warga Simalungun memahami apa yang menjadi hak dan tanggungjawabnya sebagai warga masyarakat dan sekaligus sebagai warga bangsa Indonesia yang berdasarkan Panca Sila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Kita sepakat dan sepikir medorong Pemda Simalungun untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan sarana perhubungan, peningkatan pertanian dan agrobisnis serta telekomunikasi di wilayah Simalungun kedepan. Pembangunan telekomunikasi terutama dengan sistem " Cellular” sangat penting, agar semua pelosok agar Kabupaten Simalungun dapat terjangkau dalam waktu yang RELATIF singkat. Pembangunan tepat guna lainnya merupakan prioritas sesuai dengan prinsip Good Coporate Governace (GCG). Semua ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Simalungun ke depan.
PENGALAMAN SELAMA DI DEPARTEMEN KEUANGAN RI,
Pada mulanya saya dipercayakan sebagai staf Protokol Menteri Keuangan mulai pada tahun 1977. Pada waktu itu, Pejabat Menteri Keuangan pada waktu itu adalah Prof. Ali Wardhana s/d tahun 1982. Pada tahun 1982, Menteri Keuangan dijabat oleh Bapak Drs. Radius Prawiro (Alm). Dan pada tahun 1989 Menteri Keuangan dijabat oleh Bapak Prof. J. B. Sumarlin. Tahun berikutnya beliau menjabat sebagai Ketu Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI).
Bukan kebetulan saya ditempakan di Seksi Urusan Tamu Asing. Tapi, saya yakin Tuhan yg menempatkan ste;ah interview atasan saya saat itu.
Pengalaman mendampingi tamu-tamu Negara dari Lembaga Keuangan Internasional untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI dan para Menteri Kabinet Pembangunan pada zaman Presiden Soeharto, serta menyelenggarakan jamuan-jamuan makan dan acara-acara penandatangan Load Aggreement dengan Presiden Bank Internasional, misalnya: Bank Dunia, IMF, IFC, IBRD, Saudi Fund For Development, Kuwait Fund, Asian Developmnet Bank. Islam Development Bank dsb.
Pada umumnya, setalah melakukan penandatangan Loan Aggreement di Jakarta, dilakukan kunjungan ke daerah terutama ke daerah-daerah dimana bantuan itu digunakan di seluruh
Pertama sekali kami mendampingi tamu ke daerah, waktu ke Simalungun yaitu daerah hutan Sibatu Loting sebelah kanan arah menuju Parapat Danau Toba. Masuk dari Kecamatan Girsang Sipangan Blon. Dari mulai keberangkatan menuju Airport Halim Perdana Kusuma (waktu itu Airport Soekarno-Hatta masih dalam konstruksi), kami dikawal oleh Vooriders (Polisi bersepeda motor) dan mobil PJR (Patroli Jalan Raya) sampai di Airport. Saya merasa kaget, dan merasa bangga dan sangat-sangat terharu. Dalam benak saya, seorang Menteri bila melintasi Jalan Thamrin trus ke jalan Gatot Subroto mau ke kantorpun tidak dikawal seperti ini, dalam hatiku. Wah, wah… Dalam hatiku saya mengucap, ‘puji Tuhan!'. Anak dari Purbasaribu, Simalungun jarang mengalami hal seperti ini, bisik hatiku lagi. Demikian juga ketika rombongan sampai di Polinia
Stelah istirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan dengan mengunakan kendaraan yang sudah tersedia. Kendaraan yang saya tumpangi di pasang Bendera Merah Putih dan Bendera Bank Internasional. Lanjut ke Parapat melewati Jalan Sutomo Pematang Siantar. Setibanya di Kota Parapat, tepatnya di Hotel Danau Toba Internatiponal ( Hotel inilah yang terbaik di
Inilah kunjungan pertama kali yang kami alami dengan penuh kegembiraan dan kebanggaan tersendiri. Maklumlah orang kampung Purbasaribu, Simalungun. Ke kota Parapat saja tidak pernah. Meskipun Purbasaribu jaraknya tidak begitu jauh dibanding ibukota Jakarta. Lucunya, saya baru ppertma sekali menginjak kota Parapat pada saat saya bertugas sebagai Protokol Menteri Keungan, langsung dari Jakarta dengan rombongan yang terhormat pula.
Salah satu tugas pokok saya adalah mendampingi tamu asing dan pejabat tinggi Instansi Bank International lainnya. Mengujungi proyek bantuan Bank Dunia di daerah. Seperti Poryandu, MCK. Proyek ADB, yang kami kungjungi adalah pengairan dan irigasi di Jawa,
HAL SERUPA, berlangsung selama 15 tahun. Bukan ke Parapat saja. Bahkan ke Jawa Tengah (Yogyakarta), Jawa Timur. Pejabat Instansi Bank Dunia itu sdh melihat dari dekat Bendungan Gajah Mungkur, dan bendungan besar lainnya, serta proyek-proyek Bank Dunia. Mendampingin Ketua IGGI (Mrs. Schoo),
Pada tahun 1993, menjelang perubahan rezim pimpinan Negara ini, saya menghadap Menteri Keuangan pada saat itu Bapak Prof. J.B. Sumarlin. Saya tau bahwa beliau akan di pindah tugaskan sebagai Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Saya menghadap beliau dan memohon pindah dari Bagian Protokol ke bagian lain dengan alasan untuk menambah pengalaman lain di lingkungan Departemen Keuangan. Beliau setuju. Kemudian saya dimutasikan ke Ditjen Pembinaan BUMN pada Januari 1993. Ditjen inilah yang sekarang menjadi Kementerian Negara BUMN.
Pada awalnya saya dipromosikan sebagai Kepala Sub Bagian Umum Kepegawaian. Stelah tiga tahun kemudian dimutasikan ke Sub Bagian Pengadaan dan Daftar Gaji. Disi sini saya bekerja selama 3 tiga tahun.
Pada tahun 2000 waktu itu ada pergantian Rezim. Ditjen Pembinaan BUMN ini, dibesarkan menjadi sebuah Kementerian, yang disebut Kementerian Pendayagunaan BUMN. Di Kementerian BUMN ini saya diposisikan sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro PUKK. Kantor ini mengadministrasikan, mengawasi dan memonitor seluruh BUMN yang mengelola dana PUKK.
Tahun demi tahun berlalu. Saya dimutasikan ke Deputi Bidang Industri Strategis, yang membawahi beberapa BUMN seperti PT. PBIS merupakan holding dari PT. PAL, IPTN, INKA, PT. Krakataun Steel, PT. LEN Industry, PT. INTI , Boma Bisma Indra, PT. Dahana, PT. Pindad, dll dan PT. BGR.
Kemudia dimutasikan lagi ke Deputi Bidang Industri Strategis, Perdagangan dan Gas. Membawahi; PT.PLN. PT. PGN, PT. Batan Teknologi, PT. PAL, INTI. LEN, Pindad, PT. INKA, Dahana; Bidang Perdagangan : PT. Dhama Niada, Kerta Niaga, Panca Niaga.
Kemudian terakhir mutasi ke Bidang Usaha Kawasan Indusrti dan Pariwisata. Membahwa ; PT. Persero Batam, PT. Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri Wijaya Kususma, Semarang, Kawasan Industi SIER , Surabaya, KIMA di Makassar, dan JIEP di Pulo Gadung, Hotel Inna Natou Group: Hotel Indonesia, Hotel Ambarukmo, Yogyakarta; Hotel Dharma Deli Medan; Hotel Grand Bali Beach, Hotel Putri Bali dan Hotel Inna Natour Denpasar, Bali.
Pada tanggal 1 Agustus 2008 menjalani program pension. Namun masih diminta bekerja sampai dengan Oktober 2009. Saat ini saya dipercayakan Kementerian BUMN sebagai Sekretaris Dewas Pengawas Perum DAMRI, Kantor Pusat,
BERDASARKAN pengalaman tersebut diatas dan dibarengi dengan kemaun keras, saya BERMIMPI menjadi Bupati Simalungun PERIODE 2010 – 2015. UNTUK mewujudnyatakan Mimpi itu, SAYA akan Mendaftarkan diri sebagai salah satu CABUP SIMALUNGUN..! .....Boleh gak bermimpi seperti ITU teman-teman?
Pada bulan Desember tahun 2008, saya mulai membangun situs Blog : Simalungun Centre INI. Anda dapat mengunjungi di : www.simalunguncentre.blogspot.com
Melalui website ini akan saya akan dapat meneruskan perjuangan untuk memberikan masukan yang konstruktif kepada Pemerintah Daerah untuk mempercepat pembangunan perekonomian Simalungun melalui Artikel, untuk mewujudkan Visi dan Misi Simalungun Centre ini, sepanjang berguna demi kemajuan masyarakat Simalungun ke depan. Saya mengharapakan dukungan demi dukungan dari semua warga Simalungun, dimanapun mereka berada. Demikian riwayat singkat yang pernah saya alami di Jakarta. Terima kasih.
Selanjutnya silakan kunjungi juga Post Profile Lengkapku di Bolg ini juga. Selamat membaca.!