Senin, 30 Maret 2009

STRATEGI PEMBANGUNAN SIMALUNGUN


STRATEGI PEMBANGUNAN

OLEH : SIMALUNGUN CENTRE


(Drs. BENYUS DAMANIK, MM)


I. FOKUS PEMBANGUNAN ADA 3 POKOK UTAMA :


A. INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN:


Mengingat pembangunan infrastruktur perhubungan sangat penting untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Simalungun, maka pembangunan difokuskan untuk peningkatan kualitas jalan-jalan raya yang menghubungkan Desa ke ke Ibukota Kecamatan dan dari Desa ke Desa seluruh wilayah Simalungun. Apabila infrastruktur perhubungan baik, maka akan dapat menarik minat investor baik lokal maupun mancanegara untuk menanamkan modalnya di bidang pertanian, bidang industri pariwisata (hotel, villa peristirahatan) di sepanjang jalan pesisir Danau Toba bagian timur laut Pulau Samosir dan wilayah belahan Barat Laut Siamlungun. Diharapkan melalui pembangunan inprastruktur ini akan dapat memperlancar lalulintas angkutan penumpang umum mapun angkutan pribadi ke ibukota Propinsi Sumatera Utara, Medan dan ke airport Kuala Namu, dimasa yang akan datang. Meningkatkan nilai tanah yang ada disepanjang jalan itu. Memperlancar perhubungan darat ke ibukota Kabupaten Simalungun (terutama dari kota Saranpadang, Dolok Silau dan Silau Kahean) yang selama ini sulit dijangkau karena prasarana perhubungan belum tersebtuh dengan baik. Memperlancar lalulistas angkutan hasil petanian dan hasil bumi lainnya. Dengan demikian dalam kurun waktu 5 (lima) tahun diharapkan inprastruktur perhubungan dan telekomunikasi di seluruh wilayah Simalugun akan lancar. Seiring dengan hal itu, maka perekonomian masyarakat dan income per kapita akan meningkat pula. Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai sebagai berikut :

1. Peningkatan permukaan jalan tanah menjadi permukaan kerikil seluruh wilayah Simalungun;

2. Peningkatan permukaan jalan kerikil menjadi aspal dari Desa ke ibukota Kecamatan;

3. Pematangan badan jalan permukaan tanah atau perbaikan selokan dua sisi badan jalan.

4. Pemeliharaan dan perbaikan jalan-jakan raya aspal yang rusak.

5. Meneruskan pembangunan dan peningkatan kualitas jalan dari Kota Haranggaol ke kota Tigaras dan Dari Kota Haranggaol melalui Desa Nagori, Sihalpe, Hutaimbaru, sampai Desa Bage menelusuri pegunungan pinggir Danau Toba bagian barat, sampai perbatasan Kabupaten Tanah Karo dan Dairi.

6. Meningkatkan kualitas jalan yang menghubungkan kota Seribudolok dan Kota Saranpadang, Bangun Purba, hingga terhubung ke Lubuk Pakam, wilayah Serdang Bedagei. Dengan tujuan agar lalulintas transportasi ke dan dari wilayah belahan Barat Simalungun ke Airport Kuala Namu menjadi lancar.

7. Pembangunan peningkatan jalan dari Simpang Merek Raya yang menghubungkan Kecamatan Silaukahean melalui Bukit Pening hingga tembus ke Nagori Dolok, yang selama ini belum dapat dilalui oleh kendaraan bermotor.

8. Pembangunan peningkatan kualitas jalan dari simpang Pangalbuan ke Nagori Dolok, Silaukahean hingga terhubung dengan wilayah Libik Pakam dan seterusnya.


B. INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI:

Dengan tersedianya infrastruktur telekomunikasi maka lalulintas informasi baik lokal, regional maupun internasional sehingga tersedianya sarana telekomunikasi dan tersedianya berbagai informasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Simalungun. Hal ini dapat dicapai dengan mengundang investro bidang telekomunikasi untuk membagun tower terutama jenis telekomunikasi celular. Dalam waktu kurang dari lima tahu diharapkan infrastruktur telekomunikasi ini sudah dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat di Wilayah Kabupaten Simalungun. Hal ini juga akan dapat meningkatkan perekonomian dan income per kapita masyarakat di seluruh Kabupaten Simalungun.


C. PEMBANGUNAN AGRO BISNIS :

Mata pencaharian masyarakat pada umunya di Simalungun masih dominan dari hasil pertanian.

Untuk itu langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Memberdayakan Penelitian dan Pengembangan pertanian dan tanaman pangan lainnya (Jagung, Jahe, Sayur-mayur, kacang-kacangan dan cabe). Pembudidayaan Pohon Aren sebagai bahan baku membuat Ethanol penggani Premium) dan Pohon Jarak sebagai bahan baku Bio Diesel pengganti Minyak Solar.

2. Membangun pengolahan hasil pertanian seperti pengeringan, terutama produksi pertanian untuk menjaga kualitas produk sehingga harganya juga dapat bersaing.

3. Menyediakan alat pertanian semi modern seperti: Traktor tangan untuk mengolah persawahan dan perladangan.

4. Memembangun small scale industry, pengolahan produksi pertanian siap dikonsumsi agar mendapat premium.

5. Menyediakan bibit tanaman pangan unggul seperti: jagung, padi, cabe, kacang-kacangan dan sayuran.

6. Membangun pengawetan hasil produksi pertanian (cool storage) untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan harga jual pada saat produksi pertanian over-supply di pasar.


II. PEMBANGUNAN PERIKANAN & PETERNAKAN :

Sumber pendapaan lainnya adalah Perikanan Darat (kolam ikan) dan Keramba di Danau Toba dan

Peternakan. Untuk mensukseskan pembangunan ini, langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain

adalah :

a. Menyediakan bibit ikan yang cocok dan tahan virus.

b. Menyediakan bibit hewan unggul seperti: Kambing, lembu, kerbau, ayam dsb.

Hasil produksi Periknan dan Peternakan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar Sumatera Utara dan bila produksi surplus dimungkinkan untuk di ekspor ke pasar Singapura, Malaysia dan negara Asean lainnya.


III. PEMBERDAYAAN KEINDAHAN DAN POTENASI ALAM :

Antara lain :

a. Pemberdayaan potensi sumber air panas di Desa Tinggi Raja, Kec. Silau Kahean.

Tujuan selain untuk menarik para wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung untuk memanfaatkan potensi sumber air panas yang ada juga menari investor menanamkan modalnya untuk membangun hotel dan villa peristirahatan di daerah ini.

b. Pembedayaan kawasan wisata alam dan wisata Agro di perbukitan (Bukit Simarjarunjung), Kecamatan Tigarunggu. Dari kawasan ini dapat menikmati indahnya panorama Danau Toba belahan Barat dan menikmati sunset Barat Simalungun. Diharapkan investor berminat masuk ke bisnis industi kepariwisataa di kawasan ini dengan membangun hotel dan villa peristirahatan.

c. Dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran, serta peningkatan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata itu.


IV. PEREKONOMIAN :

Perekonomian masyarakat Simalungun masih lemah. Untuk itu perlu mendapat secara dari Pemda. Langkah-langkah yang dapat dilakukan natara lain adalah :

a. Pembangunan sentra-sentar ekonomi dekat dengan sumber hasil bumi.

b. Menempatkan Perbankan di ibu kota Kecamatan yang daerahnya mempunyai potensi pertanian yang cukup potensial.

c. Pembangunan perekonomian Kerakyatan berdasarkan UUD 45 pasal 33.

b. Memberdayakan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi.

c. Memberdayakan kelompok tani di pedesaan sebagai wadah perkumpulan para petani.

Tujuan : Agar dapat dibedayakan dengan baik dan sebagai wadah menyerap bantuan dari Dinas Pertanian dan bantuan Sosial dari instasi lainnya.


V. PENDIDIKAN/MENCERDASKAN WARGA SIMALUNGUN :

Meningkatkan kualitas pendidikan melalui langkah-langkah sbb:

1. Melengkapi sarana pembelajaran dan alat peraga pendidikan di sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA.

2. Melengkapi buku-buku pelajaran :SD, SMP dan SMA (alokasi DAU) Pendidikan.

3. Memberdayakan Pemuda Putus Sekolah (Pria Wanita) dengan memberikan ketrampilan khusus (mis: Ilmu Komputer, Menjahit, Salon, Montir, dsb).


VI. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP:

Menanan pohon Enau sebagai bahan baku ethanol dan pohon jarak sebagai bahan baku minyak bio solar,

sekaligus menjaga erosi dan banjir dan juga sumber mata air ke depan.


VII. INDUSTRI AGRO:

Memberdayakan BUMD AGROMADEAR melalui langkah-langkah sbb:

1. Membangun sarana jalan di dalam kawasan Industri dan prasarana Water Treatmen Proces (WTP) pengolah limbah industri agar tidak membahayakan lingkungan.

2. Meningkatkan kualitas jalan perhubungan ke arah pelabuhan Kuala Tanjang sebagai pelabuhan ekspor tanpa melalui pelabuhan Belawan ( jarak tempuh lebih jauh).

3. Mengudang investor untuk menanamkan modal di Kawasan Industri ini.

4, Mananam tananman produksi usia muda : jagung, Kacang Kedele, Cabe dll sesuai kebutuhan pasar.

Tujuan : Menyerap tenaga kerja dan akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar Kawasan Industri Agro itu.


VIII. CRASH PROGRAM :

Untuk meringankan beban masyarakat khusunya biaya pendidikan, perlu peningkatan PAD agar dapat memperikan pelayanan pendidikan yang lebih baik: Langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai beriut al :

1. Membebaskan biaya pendaftaran anak didik sekolah SD, SMP dan SMA Perguruan Negeri;

2. Mengadakan Perpustakaan di sekolah-sekolah yang belum mempunyai Perpustakaan.

3. Menyediakan buku-buku pelajaran yang diperlukan sesuai dengan tahun ajaran yang bersangkutan.

4. Tidak memungut biaya perobatan di PUSKESMAS dan menyediakan obat-obatan Generik dan serum Imunisasi dengan melakukan pendekatan kepada Pabrik Farmasi BUMN (Kimia Farma, Indo Farma dan Bio Farma).

5. Memberikan keringanan kepada investor melalui kebijakan “tax holiday”.

Hal ini akan dapat dicapai dengan membuat Perda Pendidikan dan Kesehatan agar dapat dialokasikan dalam pengajuan Dana Alokasi Umum ke Pemerintah Pusat.


IX. SUMBER DANA PEMBANGUNAN :

Untuk mensukseskan program tersebut, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Optimalisasi Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat;

2. Meningkatkan PAD melalui mengoptimalkan pendapatan dari Retribusi Periklanan, Perparkiran, Pajak Penghasilan, Pajak Makan dan Minuman/Restoran dsb.

3 Mengupayakan tambahan Dana pembangunan Infrastruktur dari Dana Stimulus pembangunan infrastruktur ke Pemerintah Pusat melalui Menteri Keuangan.

4 Mengadakan lobby-lobby dengan badan-badan Donor Nasional dan Internasional.


THEMA :

BENAHI SIMALUNGUN, SAPANGAMBEI WUJUDKAN SIMALUNGUN SEJAHTERA.


Senin, 23 Maret 2009

PROFILE INFRASTRUKTUR JALAN DI SIMALUNGUN



Gambar diambil di sekitar kilometer 10 -9 dari arah Pematang Raya menuju Kota Tigarunggu.









Kondisi Infrastruktur Jalan Raya mulai dari perbatasan Pane Tongah, menuju Simpang Sigodang sampai kota Pematang Raya rusak sedang, aspal terkelupas dan berlubang-lubang.
Dari kota Pematang Raya, ibukota Kabupaten Simalungun menuju Tigarunggu mulai dari kilometer 10-9 Desa Rayabayu dan Huta Baya rusak berat. Lihat gambari di atas.

Jalan raya dari arah Tigarunggu ke Seribudolok cukup bagus dan mulus dilengkapi dengan marka jalan.
Foto diambil 16/03/09 sekitar pukul 11.00 Wib

Minggu, 22 Maret 2009

TINGKATKAN KINERJA UNIVERSITAS SIMALUNGUN


"Microsoft Word 11">

Tingkatkan Kinerja

UNIVERSITAS SIMALUNGUN (USI)

PEMATANG SIANTAR

Oleh : Drs. Benyus Damanik, MM

Menyadari bahwa Universitas Simalungun (USI) sebagai salah satu universitas yang tergolong sudah sangat lama berdiri di Sumatera Utara, khsusnya di Simalungun. selama kurun waktu lebih kurang 35 tahun sejak berdirinya, dirasakan kinerja Universitas Simalungun belum dapat memuaskan

masyarakat Simalungun terutama Pengurus Yayasan USI.


Apabila dikemudian hari muncul universitas yang baru, dimana semua serba baru termasuk peralatan pembelajarannya, kita dapat bayangkan keberadaan USI akan semakin jauh tertinggal.

Apa yang menyebabkan kondisi USI ini semakin merosot? Apakah hal itu mungkin disebabkan oleh kualitas pendidikan dan pengelolaannya kurang baik, sehingga USI belum dapat memenuhi kebutuhan dan menggembirakan masyarakat Simalungun selama ini? Tentu hal ini merupakan suatu kritikal faktor yang harus diperhatikan dan disikapi oleh kita semua terutama Manajemen USI sendiri.

Namun sebelumnya saya mencoba membuat Analisis sederhana berdasarkan SWOT Universitas Simalungun sebagai bahan masukan dan yang dapat digunakan dasar pengambilan kebijakan Manajemen demi kemajuan dan pengembangan USI ke sebagai berikut :



ANALISIS SWOT

A. Strenghts

1. Memiliki lahan seluas +/- 38 Ha yang masih bisa dikembangkan

2. Semua Fakultas yang dimiliki sudah ter-Akreditasi

3. Berada di lokasi yang sentral, strategis dan suasana yang nyaman

4. Mudah dijangkau dan jauh dari keramaian

5. Memiliki gedung perkuliahan yang memadai

6. Memiliki jumlah staf pengajar /dosen tetap yang memadai

7. Bisa menampung mahasiswa dengan jumlah yang besar (>s/d 2000)

8. Hanya ada satu saingan setara USI yaitu Universitas Nommensen

B. Weaknesses

1. Kurang diminati masyarakat dan calon mahasiswa

2. Tidak memiliki System informasi Administrasi kemahasiswaan yang modern berbasis IT.

3. System penerimaan mahasiswa baru masih rendah

4. Peralatan pembelajaaran masih sederhana, belum memadai.

5. Belum ada pembatasan tugas dan tanggungjawab secara tegas antara Pengurus Yayasan dan Pengelola Akademik selama 35 tahun silam.

6. Tidak mempunyai program studi Unggulan

7. Gaji /Honorarium Dosen dan karyawan USI masih belum memadai

8. Masyarakat kurang informasi yang akurat mengenai USI

9. Nama USI sudah diplesetkan oleh masyarakat Simalungun.

10. Minimnya sumber pendanaan.

11. Manajemen/Yayasan USI kurang mampu melakukan terobosan

C. Opportunities

1. Mempunyai lahan yang masih bisa dikembangkan untuk pembangunan Kampus

2. Biaya hidup dan pendidikan masih relative murah di kawasan ini

3. Masih ada minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi

4. Masih ada waktu untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

5. Masih dapat diperbaiki system penerimaan mahasiswa baru.

6. Masih banyak calon mahasiswa yang bisa digarap karena berada di lokasi yang strategis dan sentral yaitu dikelilingi empat stuasi regional (Kab. Toba, Kab Asahan, Kaba Sergei dan Kab. Karo)

7. Masih ada peluang untuk mendirikan program studi Unggulan.

8. Masih bisa menggali sumber pendanaan dari instasi lain.

D. Treats

1. Kurang diminati oleh para calon mahasiswa.

2. Anggota masyarakat cenderung menyekolahkan anaknya ke universitas lain.

3. Kurang mampu meningkatkan Gaji/honorarium Dosen dan Karyawannya.

4. Bertambahnya perguruan tinggi swasta setingkat akademi

5. Image USI sudah rendah dimata masyarakat Simalungun selama ini.

6. Pengurus Yayasan kurang peduli untuk meningkatkan mutu pendidikan USI.

7. Kompetensi dosen terabaikan.

Oleh karena itu, saya merasa terpanggil untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas dan manajemen serta memajukan USI agar mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, mampu bersaing di dunia bisnis dan lapangan kerja, baik nasional maupun global, sehingga Universitas Simalungun semakin diminati masyarakat ke depan.

Untuk tujuan tersebut, saya berusaha untuk menyusun Visi dan Misi Universitas Simalungun berupa sumbangan pemikiran sebagai berikut:

Visi

Mernjadi Universitas Simalungun menjadi perguruan tinggi yang terkemuka yang memiliki keunggulan kademik dan profesional di tingkat nasional dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Misi

Ø Melaksanakan pendidikan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang menguasai ilmu pengetahuan (IPTEK) dan seni, yang bermartabat dan berbudi luhur.

Ø Melaksanakan pelatihan untuk menghasilkan SDM yang terampil dan siap pakai baik di dunia bisnis dan lapangan kerja, baik nasional maupun global

Ø Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien .

Ø Mengusahakan penelitian di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk didarmabaktikan kepada masyarakat.

Untuk tujuan saya menyarankan perlu dilakukan sebagai berikut:

a. Meningkatan kualitas SDM para Dosen Pengajar secara bertahap;

b. Mengevaluasi kinerja masing-masing fakultas yang ada untuk dilakukan perbaikan kualitas;

c. Melengkapi peralatan pembelajaran yang memadai;

d. Mendirikan program Studi D3 unggulan yang diminati dan sesuai kebutuhan masyarakat, misalnya Program Studi Kejuruan Komputer dan IT.

e. Menyempurnakan kirikulum masing-masing fakultas sesuai perkembangan IPTEK;

f. Memberikan Mata kuliah ekstra kurikuler sesuai perkembangan kebutuhan pasar;

g. Meningkatkan methode pembelajaran;

h. Membangun “image “ masyarakat tentang USI dengan cara mengaktifkan marketing intelegen;

i. Memasyarakatkan dan mempromosikan USI melalui Siaran Radio, Masmedia, Selebaran, spanduk dsb;

j. Menetapkan kembali Matakuliah Umum, Matakuliah Dasar dan Matakuliah Kejuruan, serta bobot dan nilai SKS- masing-masing matakuliah.

k. Melakukan seleksi ketat terhadap calon mahasiswa, agar USI menjadi Universitas pilihan di Simalungun.

l. Nilai passing grade atau Indeks Prestasi rata-rata 7,5

Sumber Pendanaan :

a. Dana pembangunan gedung dari calon mahasiswa;

b. Uang Kuliah mahasiswa;

c. Sumbangan dari instansi donor lain yang tidak mengikat.

Demikian Visi dan Misi Universitas Simalungun ini kiranya dapat bermanfaat dalam rangka menambil kebijakan manajemen USI ke depan. Terim kasih.

Sabtu, 21 Maret 2009

PANORAMA KOTA HARANGGAOL


PROSPEK PENGEMBANGAN

PARIWISATA HARANGGAOL

(Oleh : Benyus Damanik)

Kota Haranggaol merupakan salah satu tujuan wisata di wilayah Kabupaten Simalungun-Sumatera Utara. Pada awal sekitar tahun 60-an hingga akhir tahun 70, daerah ini sangat ramai dikunjungi para wisatawan dalam negeri maupun manca negara.

Pada kurun waktu itu Pemda Simalungun sempat menikmati pemasukan retribusi wisatawan yang cukup menggembirakan. Bukan itu saja, bahkan masyarakat kota Haranggaol dan sekitarnyapun turut serta menikmatinya, dimana restoran atau kedai yang ada di daerah itu banyak dikunjungi wisatawan. Ditambah lagi dari hasil kebun seperti jeruk, mangga dan pisangpun laku.keras. Tentunya kunjungan wisata ini berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di kota Haranggaol dan sekitarnya. Dan untuk memenuhi biaya hidup masyarakat sehari-hari dan untuk membiayai pendidikan anak-anaknyapun tidak jadi soal pada waktu itu. Namun, mulai awal tahun 80-an, arus wisatawan yang berkunjung ke kota Haranggaol mulai menurun. Dan sekarang daerah Haranggaol seolah sudah dilupakan oleh wisatawan.

Kondisi ekonomi rakyat di Kecamatan Haranggaol saat ini sangat mengerikan. Bahkan meliputi seluruh pesisir horinon ini. Hasil panen bawang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tanaman padi pun hampir tidak keliatan lagi karena mahalnya harga pupuk dan biaya produksi terus meningkat. Hasil panen juga tidak begitu menjanjikan karena kondisi tanah sawah dan ladang sudah semakin terkikis menjadi gersang. Ini disebabkan tekanan ekonomi yang sangat berat, sehingga sawah ladang mereka olah terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil tanaman bawang dan padi.

Saat ini panorama teluk Haranggaol sudah dihiasi dengan karamba (pembudidayaan ikan Nila dan ikan Mas). Hampir sepertiga teluk itu telah dipenuhi oleh karamba dan penempatannya pun tidak teratur. Hal ini mengakibatkan panorama pantai Haranggaol sebagai tujuan wisata yang indah menjadi rusak dipandang mata para wisatawan.

Nampaknya sulit untuk melarangnya. Saat ini tumpuan harapan sebagian masyarakat Haranggaol adalah bertani ikan di danau itu. Lumayan, harga ikan nampaknya agak stabil. Terus, bagaimana mereka yang tidak mempunyai modal? Tidak ada pilihan lain kecuali bertani mengolah sawah dan ladangnya. Celakanya, kalaupun hasilnya bagus, harganya murah. Pada saat harganya mahal, hasil panennya tidak begitu baik.

Kota wisata Haranggaol tidak jauh berbeda dengan Kota Parapat. Keduanya merupakan ibukota kecamatan. Keindahan panoramanya juga tidak jauh berbeda karena terletak di pinggir pantai Danau Toba. Yang membedakan adalah bahwa Kota Parapat banyak dilintasi oleh kendaraan umum, baik angkutan antar propinsi maupun antar kota, dan sarana penunjang kepariwisataan lainnya tersedia di kota Parapat. Jalan raya dan sarana kepariwisataan di kota ini cukup baik dan memadai. Beda dengan Kota wisata Haranggaol, tidak memiliki sarana pariwisata yang memadai juga prasarana jalan rayanya sangat memprihatikan, sehingga mengurungkan minat para wisatawan berkunjung ke kota ini.

Semenjak Bapak Brigjen Radjamin Purba, SH (alm.) menjabat sebagai Bupati Simalungun, jalan raya dari arah kota Seribudolok ke kota Haranggaol sangat bagus. Bukan hanya itu, pembangunan jalan yang menghubungkan kota Haranggaol dengan kota Parapatpun sudah berjalan hampir sampai Desa Tigaras. Kendatipun badan jalan masih dalam konstruksi batu dan selokan pinggir jalan itu juga belum dibeton. Dan hingga saat ini, jalan tersebut belum pernah diaspal

Selama kurun waktu 30 tahun terakhir, telah terjadi beberapa kali pergantian Bupati Simalungun. Namun hingga saat ini, jalan tersebut tidak kunjung tembus sampai ke kota Parapat. Malah saat ini sudah kondisi jalan tersebut sudah rusak berat, karena tidak ada perawatan. Di sisi lain, sudah banyak biaya yang dikeluarkan Pemerintah untuk membuka jalan ini. Sekiranya jalan itu sudah tembus ke Parapat, maka potret kepariwisataan dan perekonomian penduduk wilayah itu tidak seperti sekarang ini, bahkan sudah jauh lebih baik.

Saat ini masyarakat kota wisata Haranggaol dan sekitarnya sangat mendambakan pembangunan di daerah ini agar tidak ketinggalan dari daerah lain. Salah satu pendekatan untuk mengejar ketertinggalan itu antara lain adalah melalui pembangunan sarana dan prasarana wilayah itu harus diperbaiki. Sudah saatnya dilakukan peningkatan kualitas infrastruktur jalan raya yang menghubungkan kota Haranggaol ke daerah lain di sekitarnya. Terutama jalan raya masuk ke kota Haranggaol dan dari Haranggaol ke Tigaras melalui Desa Bangunpurba, Sirungkungan, Simanindo, Tambun Raya, arah Timur kota Haranggaol sampai tembus ke kota Parapat perlu mendapat perhatian khusus dari Pemda Simalungun.

Kita semua berkeyakinan apabila pembangunan infrastruktur, sarana lainnya dapat segera direalisasikan oleh Pemda Simalungun, diharapkan kondisi pariwisata dan perekonomian masyarakat Haranggaol dan sekitarnya secara perlahan akan lebih baik dari sekarang. Dengan dilanjutkannya pembangunan jalan yang menghubungkan kota Haranggaol dengan kota Parapat itu, akan memperlancar arus transportasi dari dan ke Haranggaol. Bukan seperti sekarang ini, tidak ada alternatife jalan lain untuk masuk dan keluar kota Haranggaol. Inilah salah satu penyebab kota Haranggaol tertinggal. Dengan lancarnya transportasi di daerah itu, diharapkan kota Haranggaol dan desa di sepanjang jalan raya itu akan mudah diakses, dan mengingat potensi keindahan panorama Danau Toba di sepanjang jalan raya itu diharapkan akan ramai dikunjungi wisatawan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, masyarakat wilayah ini meminta kepada Pemda Simalungun agar turun tangan dan segera melanjutkan pembangunan jalan tersebut.

Cepat atau lambat, pembangunan infrastruktur jalan dan sarana lainnya di wilayah kecamatan Haranggaol dan Kecamatan Sidamanik akan memberikan dampak positif untuk menjadikan kawasan ini sebagai salah satu tujuan wisata yang potensial seperti sediakala. Pulihnya pariwisata di kawasan ini akan berdampak positif pula terhadap peningkatan perekonomian dan secara perlahan-lahan akan dapat mengentaskan kemiskinan daerah wisata kota Haranggaol sekitarnya. Semoga!!

Penulis adalah :

Putra dan Pengamat Pembangunan Simalungun, Alumni Institut Ilmun Sosial dan Ilmu Politik, Magister Manajemen Institute Bisnis Indonesia, Jakarta.

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PENATAAN MENARA TELEKOMUNKASI

CEGAH “HUTAN MENARA”

Oleh : Benyus Damanik

Artikel ini sudah dimuat di Mentrosiantar, 11 Maret 2009, hal. 6


Penataan Menara Telekomunikasi, selain keindahan dan kepastian hukum

juga Peluang Meningkatkan PAD. Penataan Tower Telekomunikasi saat ini menjadi sangat penting, mengingat pesatnya penggunaan jaringan Telekomunikasi Cellular kedepan.

Tidak dipungkiri bahwa pembangunan Tower Telekomunkasi akan tidak terkendalikan. Akibatnya akan muncul ”Hutan Menara” Telekomunikasi yang tidak tertata dengan baik. Disinilah Pemerintah Daerah (Pemda) berperan untuk menata Menara Telekomunikasi sebelum terlanjur ruwet.

Apabila penataan pembangunan menara telekomunikasi di daerah tidak dikendalikan sedini mungkin, akan muncul menara-menara telekomunikasi, ibarat hutan belantara yang pohonnya tumbuh tidak teratur dan semrawut. Kondisi seperti itu jelas akan merusak pemandangan kelak dikemudian hari.

Saat ini tampak dibeberapa wilayah berdiri beberapa menara saling berdekatan, baik yang milik badan usaha swasta maupun perseorangan. Menara ini disewakan kepada pelaksana telekomunikasi (operator). Di wilayah kota Pematang Siantar telah berdiri Menara Telekomunikasi sekitar 30 buah.

Alangkah bijaksananya, bila Pemda setempat mulai melakukan penertiban terhadap menara-menara telekomunikasi tersebut. Selanjutnya dibangun Menara Telekomunikasi Terpadu (MTT) yang dapat digunakan oleh beberapa operator telekomunikasi. Konstruksi MTT tersebut di-design sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban dan mempunyai kekuatan yang cukup untuk digunakan oleh beberapa operator telekomunikasi.

Penggunaan MTT selain hemat biaya, hemat lahan, juga ramah lingkungan ibarat setangkai bunga melati tampak indah dari kejauhan. Hal ini sudah diterapkan di beberapa negara: yaitu Cina, Hongkong dan lainnya.

Untuk itu, penulis mengusulkan kepada Pemda setempat terlebih dahulu membuat Peraturan Bupati (Perbup) tentang pertelekomunikasian mengacu kepada Keppres No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infastruktur; dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI. No. 02/PER/M.KOMINFO/3/2008, tentang Pedoman dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi.

Maksud dan Tujuah Perbup tersebut yaitu Pengaturan dan Penataan Pembangunan Infastruktur Telekomunkasi Terpadu serta mengendalikan pembangunan Menara Telekomunkasi di Daerah.

Selain itu, dengan terselenggaranya MTT maka akan dapat memberikan kepastian hukum; menjaga kawasan daerah tetap indah, bersih dan lestari, serta tetap terpelihara karakteristik alam dan budaya wilayah itu. Misalnya, Simalungun dan Tanah Karo sebagai daerah tujuan wisata di Sumatera Utara tidak dicemari oleh menara-menara telekomunikasi.

Para pengusaha pengelola MTT baik badan usaha swasta maupun perseorangan yang memperoleh pendapatan dari hasil persewaan MTT, wajib memberikan kontribusi kepada Pemda sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disetorkan ke Kas Pemda.

Pembangunan Menara Telekomunikasi yang tidak teratur akan merusak keindahan lingkungan dikemudian hari apabila tidak dikendalikan mulai saat ini. Searah dengan hal tersebut, penggunaan frekuensi akan dapat ditertibkan pula, sehingga tidak mengganggu kepentingan umum pengguna frekuensi radio lainnya melalui kerjasama Pemda kota Pematang Siantar dengan badan usaha swasta maka Pemda akan memperoleh tambahan PAD sebagai sumber pendanaan infastruktur Perhubungan yang memprihatinkan di wilayah Simalungun..

Penulis adalah : Putra Simalungun dan pemerhati pembangunan Simalungun. Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, IISIP Jakarta dan Magister Manajemen, Institut Bisnis Indonesai (IBI) Jakarta

Rabu, 18 Maret 2009

PEMUDA GKPS DAN PELUANG KERJA


Pemuda GKPS dan Peluang Kerja MENYAMBUT TAHUN PEMUDA CKPS 2006
Oleh: St Benyus Damanik

Artikel ini sudah diterbitkan di "AB" GKPS edisi 2006

Tahun 2005 yang lalu telah dicanangkan sebagai tahun Anak-anak. GKPS, yang mengambil sub tema; Bobai anjaha ajari ma dakdanak in marbanggal ibagas hata ni Tuhan.

Kiri: Blogger SC, St. Brigjen Pol (Pur) Muller Damanik
Dra. Esther Asianita D., Sarman Damanik, SH, mantan Jaksa Tinggi


Untuk tahun 2006 ini telah ditetapkan Sinode Bolon GKPS sebagai tahun Pemuda dengan sub tema: Pasirsir ma namaposo in matoras anjaha gokan dear ibagas haporsayaon hubani Jesus.

Pemuda pada umunya adalah merupakan komponen bangsa sebagai generasi dan sekaligus menjadi calon-calon pemimpin bangsanya di masa akan datang. Namun, tidak semua pemuda bisa duduk menjadi seorang pemimpin di negerinya, karena ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Hanya pemuda yang mempunyai keahlian (skill) tertentu, cakap, berprestasi dan berdedikasi tinggi dan loyal terhadap bangsa dan negaranya, berpeluang menjadi pemimpin. Kendati pun demikian, mereka harus mengikuti seleksi ketat, karena banyak pemuda yang memiliki kriteria yang sama, sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat pula dalam mencari pekerjaan.

Dalam era globalisasi sekarang ini peluang kerja semakin terbuka, baik di dalam maupun di luar negri. Oleh karena itu, pemuda GKPS harus berani dan mampu tampil beda di tengah-tengah persaingan bebas ini. Pemuda GKPS (PGKPS) yang merupakan bagian dari pemuda bangsa Indonesia mempunyai peluang yang sama dengan pemuda Indonesia lainnya.

PGKPS menurut Tata Gereja dan PRT GKPS adalah bagian yang integral dan tidak terpisahkan satu sama lain. Pemuda merupakan satu kesatuan yang utuh dengan seksi-seksi lainnya di GKPS. Pemuda perlu dipersiapkan dan dibekali dengan ketrampilan dan skill lainnya, tertama Firman Tuhan sedini mungkin, agar mereka dapat memahami tugas dan tanggungjawabnya serta mengimplementasikannya di tengah-tengah gereja dan umumnya masyarakat bangsa Indonesia.

Sebagai penerus gereja dan pembangunan, PGKPS harus mampu membekali dan memperlengkapi (ilmu pengetahuan) serta mengembangkan diri sesuai kebutuhan sekarang dan yang akan datang. Pemuda yang membekali diri dengan iman dan ilmu pengetahuan merupakan salah satu wujud dari misi gereja (Koinonia, Marturia, dan diakonia) yang seyogyanya dilaksanakan secara bersamaan/holistic.

Gereja adalah salah satu sarana beribadah untuk meningkatkan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus, Sang Pencipta langit dan bumi termasuk PGKPS di dalamnya. Pembangunan merupakan salah satu tujuan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih sejahtera. Idealnya ke depan PGKPS harus mempunyai sikap yang khas sebagai anak-anak Tuhan pengikut Kristus dan berhati misi sebagai generasi penerus gereja dan pembangunan nasional.

Untuk mencapai tujuan itu, GKPS di tengah persaingan yang tinggi dalam mencari pekerjaan, harus optimis dan berpengharapan yang penuh, bukan setengah hati. PGKPS harus memiliki loyalitas atau integritas yang tinggi, kreatif, visioner, yaitu pemuda yang mampu melihat atau memprediksi jauh ke depan apa yang baik dilakuka. Dalam era globalisasi dan menghadapi krisis global ini, pemuda Indonesia umumnya dan khusunya PGKPS dituntut untuk memperkaya diri dalam ilmu pengetahuan dan harus mampu menggunakan teknologi yang sangat pesat dewasa ini. Selain tu, PGKPS harus berani tampil beda, artinya mempunyai skill yang lebih baik daripada yang dimiliki pemuda lainnya. Perlu adanya keterbukaan, baik sesama pemuda GKPS maupun terhadap pemuda lainnya. Perlu adanya keterbukaan, baik sesama pemuda GKPS maupun terhadap orang lain yang banyak pengalaman, baik di sektor pemerintah maupun sektor swasta. Menghindari rasa malu dan banyak bertanya, merendah hati dan jangan merasa dirinya lebih pintar daripada orang lain. Dan jangan cepat merasa puas.

Kreatif artinya seorang pemuda dituntut untuk selalu dinamis yaitu harus mempu menghadapi perubahan-perubahan yang sedang dan akan terjadi di masa yang akan datang, dapat menyesuaikan terhadap kebutuhan pasar tenaga kerja maupun kebutuhan masyarakat ke depan. Dengan demikian yang bersangkutan diharapkan akan dapat menciptakan lapangan kerja, bukan mencari lapangan kerja. Misalnya membuka pelatihan-pelatihan, kursus-kursus ketrampilan dan sebagainya. Sebab penulis tahu bahwa PGKPS banyak jebolan perguruan tinggi yang mempunyai skill dibidang tertentu. PGKS juga diharapkan mempunyai sifat ‘entrepreneurship’, karena tidak semua bisa menjadi pemimpin. Seseorang yang mempunyai entrepreneurship yang tinggi akanlebih sukses bila yang bersangkutan masuk ke sektor bisnis.

PGKPS harus menyadari bahwa anda harus bisa menjadi pemimpin di suatu lembaga atau instansi tertentu sesuai dengan keahliannya. Menjadi pegawai negeri di pemerintahan maupun swasta, bukan menjadi satu-satunya target. Tapi PGKPS harus mampu menciptakan lapangan kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggabungkan diri atau merger dengan pemuda lainnya yang sama-sama mempunyai hati misi, artinya pemuda kreatif dan dinamis serta peduli terhadap sesama PGKPS dan lingkungannya. Hal ini merupakan salah satu modal untuk menghadapi tantangan hidup terutama kepada mereka yang belum bekerja, bahkan tidak terbatas, termasuk bagi mereka yang telah bekerja dituntut untuk senantiasa mengemabngkan diri atau self actualization. Hal ini sangat penting agar performance atau kinerja anda tetap lebih baik dan terus berkembang sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja.

Hal ini harus kita sikapi bersama. Dukungan demi dukungan harus kita berikan kepada mereka terutama kepada pemuda yang berprestasi tinggi, tapi tidak mempunyai kemampuan finansial. Apabila PGKPS terbina dengan baik dan memiliki kriteria-kriteria sebagaimana tersebut di atas niscaya peluang kerja akan tersedia dan bahkan pekerjaan itu sudah menunggu anda.
Akhir kata, penulis mengucapkan salut dan selamat kepad PGKPS yang berhati misi, visioner, kreatif, dinamis, rendah hati dan hidup dalam kebenaran firman Tuhan.

Penulis : Adalah salah satu anggota Majelis Jema'at GKPS Cikoko, Blogger Simalungun Centre