Senin, 23 Februari 2009

SINGKAT TENTANG BLOG SIMALUNGUN CENTRE


BAGAIMANA "BLOG" SIMALUNGUN CENTRE TERBENTUK?


Semula berawal dari coretan diatas kertas, berupa Artikel yang saya kirim ke beberapa media massa atau Surat Kabar lokal yang ada di Sumatera seperti Sinar Indonesia Baru (SIB); Simalungun Pos dan Posmetro Siantar di Pematang Siantar – Simalungun.






Foto : Drs. Benyus Damanik, MM dengan bapak Ephorus GKPS, Pdt. Belman Purba,

saat Blogger SC berkunjung ke Kantor Pusat GPKS, P. Siantar.02/09


Beberapa artikel sudah diterbitkan. Isi artikel

tersebut bersifat edukatif dan saran/masukan kepada pihak eksekutif , Legislatif, dan masyarakat Simalungun. Kita tau bahwa sebagai warga Negara mempunyai hak dan kewajiban dalam berbangsa dan bernegara.

Salah satu Judul Artikel yang telah dipublikasi antara lain : Esensi Otonomi Daerah sebagai inti dari Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang nomor : 33 tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Juga telah saya singgung mengenai pengembangan pembangunan Infrastruk, peningkatan kualitas sarana Perhubungan, Transportasi, Pertanian, Telekomunikasi dan Pariwisata serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD dan kita menarik Investor ke Simalungun. Juga telah saya singgung mengenai pemberdayaa Sumber Daya Alama (SDA dan Sumber Daya Manusia SDM di Kabupaten Simalungun. Semua ini telah saya publikasikan melalu masmedia tersebut di atas sekitar tahun 2004 dan tahun 2005.

Ketiga komponen masyarakat sebagaimana tersebut diatas idealnya harus dapat berkerjasama. Terutama Pihak Eksekutif dan Legislatif dalam Penyusunan APBD serta Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan.


Karena terbatasan waktu; saat itu saya masih aktif sebagai salah satu pejabat di Kementerian BUMN, maka saya menggunakan masmedia/suratkabar lokal sebagai sanara untuk menyampaikan sumbangan pemikiran Sebagai Salah Satu Bentuk Kepedulian saya terhadap peningkatan pembangunan Simalungun. Saya berharap bahwa melalui pemahaman Esensi Undang-undang Otonomi Daerah No. 32 dan No. 33 Tahun 2004 dan ketentuan terkait lainnya, maka masyarat akan memahami pula hak dan kewajibannya terhadap pembangunan itu sendiri sesuai kapsitasnya masing-masing. PEMBERDAYAAN Sumber Daya Manusia merupakan salah satu prioritas agar memiliki berkompetensi dan skill yang dibutuhkan saat ini dan yang akan datang. Sumber Daya Alam (SDA) yang ada harus dioptimalkan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai pendapatan tambahan diluar Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat. Bila sumber pendapatan sudah jelas, maka pembangunan demi pembangunan agar dapat dilaksanakan dengan baik sesuai kebutuhan saat ini dan yang akan datang. Demikian juga peningkatan kualiatas sarana dan prasarana perekonomian akan dapat diwujudkan. Sekali lagi saya sampaikan bahwa dengan mahami Esensi Undang-Undang Otnomi Daerah tersebut dan undang-undang peraturan yang berlaku lainnya di NKRI ini, pembangunan akan berjalan dengan baik. Semua ini saya lakukan pada saat saya masih aktif di Kementerian BUMN.


Dengan mengunakan teknologi Internet saat ini, saya membentuk "Blog Internet Simalungun Centre" sebagai media saya untuk memberikan masukan yang konstruktif sebagai salah satu upaya Pemberdayaan Masyarakat Simalungun ke depan dan percepatan pembangunan di Simalungun.

Disana banyak buah-buah pikiran yang barang kali berguna bagi pembangunan Simalungun ke depan. Anda dapat menemukan VISI dan MISI kami sebagai pengasuh Simalungun Centre di Blog Internet tersebut.

Saya berusaha untuk membagi pengalaman kepada semua warga Simalungun yang membutuhkannya. Tujuannya adalah agar semua warga Simalungun memahami apa yang menjadi hak dan tanggungjawabnya sebagai warga masyarakat dan sekaligus sebagai warga bangsa Indonesia yang berdasarkan Panca Sila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945.

Kita sepakat dan sepikir medorong Pemda Simalungun untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan sarana perhubungan, peningkatan pertanian dan agrobisnis serta telekomunikasi di wilayah Simalungun kedepan. Pembangunan telekomunikasi terutama dengan sistem " Cellular” sangat penting, agar semua pelosok agar Kabupaten Simalungun dapat terjangkau dalam waktu yang RELATIF singkat. Pembangunan tepat guna lainnya merupakan prioritas sesuai dengan prinsip Good Coporate Governace (GCG). Semua ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Simalungun ke depan.


PENGALAMAN SELAMA DI DEPARTEMEN KEUANGAN RI, JAKARTA.

Pada mulanya saya dipercayakan sebagai staf Protokol Menteri Keuangan mulai pada tahun 1977. Pada waktu itu, Pejabat Menteri Keuangan pada waktu itu adalah Prof. Ali Wardhana s/d tahun 1982. Pada tahun 1982, Menteri Keuangan dijabat oleh Bapak Drs. Radius Prawiro (Alm). Dan pada tahun 1989 Menteri Keuangan dijabat oleh Bapak Prof. J. B. Sumarlin. Tahun berikutnya beliau menjabat sebagai Ketu Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI).


Pengalaman Selama di Bagian Protokol:

Bukan kebetulan saya ditempakan di Seksi Urusan Tamu Asing. Tapi, saya yakin Tuhan yg menempatkan ste;ah interview atasan saya saat itu.

Pengalaman mendampingi tamu-tamu Negara dari Lembaga Keuangan Internasional untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI dan para Menteri Kabinet Pembangunan pada zaman Presiden Soeharto, serta menyelenggarakan jamuan-jamuan makan dan acara-acara penandatangan Load Aggreement dengan Presiden Bank Internasional, misalnya: Bank Dunia, IMF, IFC, IBRD, Saudi Fund For Development, Kuwait Fund, Asian Developmnet Bank. Islam Development Bank dsb.

Pada umumnya, setalah melakukan penandatangan Loan Aggreement di Jakarta, dilakukan kunjungan ke daerah terutama ke daerah-daerah dimana bantuan itu digunakan di seluruh Indonesia.


Pertama sekali kami mendampingi tamu ke daerah, waktu ke Simalungun yaitu daerah hutan Sibatu Loting sebelah kanan arah menuju Parapat Danau Toba. Masuk dari Kecamatan Girsang Sipangan Blon. Dari mulai keberangkatan menuju Airport Halim Perdana Kusuma (waktu itu Airport Soekarno-Hatta masih dalam konstruksi), kami dikawal oleh Vooriders (Polisi bersepeda motor) dan mobil PJR (Patroli Jalan Raya) sampai di Airport. Saya merasa kaget, dan merasa bangga dan sangat-sangat terharu. Dalam benak saya, seorang Menteri bila melintasi Jalan Thamrin trus ke jalan Gatot Subroto mau ke kantorpun tidak dikawal seperti ini, dalam hatiku. Wah, wah… Dalam hatiku saya mengucap, ‘puji Tuhan!'. Anak dari Purbasaribu, Simalungun jarang mengalami hal seperti ini, bisik hatiku lagi. Demikian juga ketika rombongan sampai di Polinia Medan. Gubernur Sumatera Utara beserta jajarannya termasuk Kanwil Departemen Keuangan sudah siap menyambut kedatangan kami di VIP room.


Stelah istirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan dengan mengunakan kendaraan yang sudah tersedia. Kendaraan yang saya tumpangi di pasang Bendera Merah Putih dan Bendera Bank Internasional. Lanjut ke Parapat melewati Jalan Sutomo Pematang Siantar. Setibanya di Kota Parapat, tepatnya di Hotel Danau Toba Internatiponal ( Hotel inilah yang terbaik di kota Parapat) pada masa itu. Kami disambut oleh bupati Simalungun (J.P. Silitonga) kalau tidak salah; dengan gonrang Simalungun. Malamnya diadakan jamuan makan dan dilanjutkan pembicaraan khusus dengan pak Bupati itu. Pagi harinya kami berangkat ke hutan Sibatu Loting. Masuk kedalam hutan, untuk melihat kondisi sebenarnya hutan itu. Karena menurut rencana akan dibangun bendungan air untuk keperluan irigasi di Simalungun. Namun, pembangunan bendungan air (Damp) itu tidak jadi dilaksanakan.

Inilah kunjungan pertama kali yang kami alami dengan penuh kegembiraan dan kebanggaan tersendiri. Maklumlah orang kampung Purbasaribu, Simalungun. Ke kota Parapat saja tidak pernah. Meskipun Purbasaribu jaraknya tidak begitu jauh dibanding ibukota Jakarta. Lucunya, saya baru ppertma sekali menginjak kota Parapat pada saat saya bertugas sebagai Protokol Menteri Keungan, langsung dari Jakarta dengan rombongan yang terhormat pula. Luar biasa, kan. Puji Tuhan semesta alam..!

Salah satu tugas pokok saya adalah mendampingi tamu asing dan pejabat tinggi Instansi Bank International lainnya. Mengujungi proyek bantuan Bank Dunia di daerah. Seperti Poryandu, MCK. Proyek ADB, yang kami kungjungi adalah pengairan dan irigasi di Jawa, Bali (yang dikeal dengan "Subag") dan bendungan. Proyek Perkebunan, lokasi yang pernah kami kunjungi adalah di Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, Pakanbaru, Kalimantan ( Perkebunan Kelapa Sawit dan Mini Mill CPO). Proyek IFC ( International Finance Corporation), yang mendanai tambang bartubara di Kalimantan Barat, di Air tawar melalui Pulau Laut milik perusahaan swasta nasional. Untuk mencapai lokasi ini tiga kali tukar transpot dari Banjarmasin. Pertama, pesawat CN-235. Kedua, Helikopter; dan ketiga, naik speedboat bermesin ganda, kurang lebih setengah jam dari bacecamp di sekita pulau Laut..


HAL SERUPA, berlangsung selama 15 tahun. Bukan ke Parapat saja. Bahkan ke Jawa Tengah (Yogyakarta), Jawa Timur. Pejabat Instansi Bank Dunia itu sdh melihat dari dekat Bendungan Gajah Mungkur, dan bendungan besar lainnya, serta proyek-proyek Bank Dunia. Mendampingin Ketua IGGI (Mrs. Schoo), ke Irian Jaya, tepatnya di Lembah Baliem, Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya, sekitar tahun de-lapanpuluh-an. Saya bersama teman saya dari Departemen Luar Negeri, Bapak Dammen. Sekarang beliau bertugas di Kedutaan Besar Indonesia di Swiss. Kami tinggal di sini selama lima hari, mempersiapkan kunjungan Ketua IGGI tersebut. Walupun pada saat itu, kondisi keamanan disana masih sedikit agak rawan. Semua itu kami lakukan demi tugas negara.


Mempersiapkan akomodasi hotel, kendaraan, pegawal dan security. Menghubungi para Menteri dan pejabat tinggi negara termasuk Pemerintah Daerah, seperti Gubernur, Bupati, Camat dan Lurah setempat yang akan dikunjungi oleh tamu tersebut. Karena proyek itu sangat bermanfaat dengan masyarakat di wilayah yang mereka pimpin. Pengaturan durasi pembicaraan itupun, merupakan tugas kami. Hal ini kami lakukan dgn memberikan informasi mengingatkan tamu tersebut. Tidak mengenal hujan atau panas, sampai pagi pun terkadang masih kerja untuk persiapan acara esok paginya di kamar Hotel.


Klo sang pejabat mau bertugas ke daerah, misalnya ke Indonesia bagian Timur; biasa pesawat take off pada pagi hari. Katakanlah pukul 06.50 sdh tinggal landas pesawat. Persiapannya kami lakukan mulai pkl 03.00 pagi dini hari. Menjemput barang kerumah tinggal beliau. Lalu brangkap ke Bandara dan check in. Kemudia menunggu sampai beliau datang di VIP Room. Kami baru bisa pulang stelah lebih kuran stengh jam pesawat terbang itu lepas landas. Begitu pula terhadap tamu asing, harus mendapat perlakuan yang sama. Bahkan klo tamu asing tersebut belum masuk ke kamarnya, kami pun belum bisa istirahat. Harus mengamati tamu tsb dari kejauhan. Biasanya kami mengina di hotel yang sama dimana tamu tersebut menginap. Itulah sebagian kisah suka duka seorang staf Protokol yang saya alami pada masa itu.


Soal berkomunikasi dengan para pejabat tinggi Negara termasuk pejabat / Direksi BUMN sudah banyak pengalaman dan menjadi kebiasaan bagi saya.


Pada tahun 1993, menjelang perubahan rezim pimpinan Negara ini, saya menghadap Menteri Keuangan pada saat itu Bapak Prof. J.B. Sumarlin. Saya tau bahwa beliau akan di pindah tugaskan sebagai Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).

Saya menghadap beliau dan memohon pindah dari Bagian Protokol ke bagian lain dengan alasan untuk menambah pengalaman lain di lingkungan Departemen Keuangan. Beliau setuju. Kemudian saya dimutasikan ke Ditjen Pembinaan BUMN pada Januari 1993. Ditjen inilah yang sekarang menjadi Kementerian Negara BUMN.


PENGALAMAN SELAMA BERTUGAS SEBAGAI MEMBINA BADAN USAHA MILIK NEGARA DI KEMENTERIAN BUMN, JAKARTA:


Pada awalnya saya dipromosikan sebagai Kepala Sub Bagian Umum Kepegawaian. Stelah tiga tahun kemudian dimutasikan ke Sub Bagian Pengadaan dan Daftar Gaji. Disi sini saya bekerja selama 3 tiga tahun.


Pada tahun 2000 waktu itu ada pergantian Rezim. Ditjen Pembinaan BUMN ini, dibesarkan menjadi sebuah Kementerian, yang disebut Kementerian Pendayagunaan BUMN. Di Kementerian BUMN ini saya diposisikan sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro PUKK. Kantor ini mengadministrasikan, mengawasi dan memonitor seluruh BUMN yang mengelola dana PUKK.

Tahun demi tahun berlalu. Saya dimutasikan ke Deputi Bidang Industri Strategis, yang membawahi beberapa BUMN seperti PT. PBIS merupakan holding dari PT. PAL, IPTN, INKA, PT. Krakataun Steel, PT. LEN Industry, PT. INTI , Boma Bisma Indra, PT. Dahana, PT. Pindad, dll dan PT. BGR.

Kemudia dimutasikan lagi ke Deputi Bidang Industri Strategis, Perdagangan dan Gas. Membawahi; PT.PLN. PT. PGN, PT. Batan Teknologi, PT. PAL, INTI. LEN, Pindad, PT. INKA, Dahana; Bidang Perdagangan : PT. Dhama Niada, Kerta Niaga, Panca Niaga.

Kemudian terakhir mutasi ke Bidang Usaha Kawasan Indusrti dan Pariwisata. Membahwa ; PT. Persero Batam, PT. Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri Wijaya Kususma, Semarang, Kawasan Industi SIER , Surabaya, KIMA di Makassar, dan JIEP di Pulo Gadung, Hotel Inna Natou Group: Hotel Indonesia, Hotel Ambarukmo, Yogyakarta; Hotel Dharma Deli Medan; Hotel Grand Bali Beach, Hotel Putri Bali dan Hotel Inna Natour Denpasar, Bali.

Pada tanggal 1 Agustus 2008 menjalani program pension. Namun masih diminta bekerja sampai dengan Oktober 2009. Saat ini saya dipercayakan Kementerian BUMN sebagai Sekretaris Dewas Pengawas Perum DAMRI, Kantor Pusat, Jakarta.


BERDASARKAN pengalaman tersebut diatas dan dibarengi dengan kemaun keras, saya BERMIMPI menjadi Bupati Simalungun PERIODE 2010 – 2015. UNTUK mewujudnyatakan Mimpi itu, SAYA akan Mendaftarkan diri sebagai salah satu CABUP SIMALUNGUN..! .....Boleh gak bermimpi seperti ITU teman-teman?


Pada bulan Desember tahun 2008, saya mulai membangun situs Blog : Simalungun Centre INI. Anda dapat mengunjungi di : www.simalunguncentre.blogspot.com

Melalui website ini akan saya akan dapat meneruskan perjuangan untuk memberikan masukan yang konstruktif kepada Pemerintah Daerah untuk mempercepat pembangunan perekonomian Simalungun melalui Artikel, untuk mewujudkan Visi dan Misi Simalungun Centre ini, sepanjang berguna demi kemajuan masyarakat Simalungun ke depan. Saya mengharapakan dukungan demi dukungan dari semua warga Simalungun, dimanapun mereka berada. Demikian riwayat singkat yang pernah saya alami di Jakarta. Terima kasih.


Selanjutnya silakan kunjungi juga Post Profile Lengkapku di Bolg ini juga. Selamat membaca.!



Sabtu, 21 Februari 2009

MAU TAU KOPERASI MITRA USAHA?



KOPERASI MITRA USAHA
, berdomisili di Jl. Salam Bahagia 3 No. 156, Kavling Agraria Kayuringinjaya Bekasi Selatan 17144.Telp/Fax: 021-88953398

KOPERASI ini bergerak di bidang usaha:

-*SIMPAN PINJAM,
-*PENGADAAN BARANG/JASA;
-*SUPPLIER dan PERDAGANGAN UMUM.

Segera hubungi Petugas kami :

Sdri. Dwi Rahayu Ningsih : Hp. 0813 1563 6625
Sdr. Herry Sinaga: Hp. 0813 1917 5814/021-270 687 52
Sdr. Karianda Gurning: Hp. 0813 1441 5445
Sdr. Jerry: Hp. 0813 1593 5843

Koperasi Mitra Usaha, memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan
ANGGOTA dan PELANGGAN!



Kamis, 19 Februari 2009

9 RESEP SUKSES USAHA ALA TIONGHOA (Business Advice)


Business Advice

MELIBATKAN ANAK DARI USIA DINI ADALAH CARA
YANG PALING AMPUH

ORANG TIONGHOA UNTUK MEMBENTUK ANAK
MENJADI BISNISMEN TANGGUH
DI KEMUDIAN HARI


MEREKA TIDAK RAGU MENGELUARKAN HADIAH DAN MELAKUKAN ENTERTAIN RELASI MEREKA


Pertama, usaha keras, berani mencoba dan tak takut gagal, memulai dengan apa adanya. Agaknya poin inilah yang menjadi kelebihan utama para pengusaha Tionghoa. Dalam keluarga, kerja keras bukanlah hal aneh. Mereka sudah biasa lembur hingga pagi. Jika ada kesempatan, seperti menjelang lebaran, mereka tahu bahwa permintaan akan meningkat, maka mereka akan bekerja keras untuk memenuhi permintaan tersebut karena mereka menyadari bahwa Lebaran hany satu kali dalam satu tahun.

Orang Tionghoa pada umumnya berani memulai suatu usaha dan tidak takut gagal. Mereka mempunyai sense of urgency yang tinggi. Mereka sering berpendapat, ' Jika tidak memulai sekarang, kapan lagi? Gagal bukan lah hal yang menakutkan karena mereka selalu memulia usaha dengan apa adanya dan dari bawah.

Kedua: mengumpul informasi dan belajar. Sebelum terjun ke suau bidang usaha, orang Tionghoa akan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. Mereka tdiak segan pergi ke saudara, teman, dan bahkan pihak yang tidak mereka kenal. Setiap pembicaraan dengan siapa saja mereka untuk menanyakan usaha yang akan ditekuni. Kemanapun mereka pergi, mereka akan membuka mata dan telinga lebar-lebar. Mereka sangat mahir melakukan survey usaha yang akan mereka geluti. Mereka juga tidak segan untuk belajar. Cara belajar yang umum adalah bekerja untuk orang yang usahanya serupa. Setelah yakin sudah menguasai cukup informasi dan keterampilan mereka akan berusaha sendiri.

Ketiga: melakukan perencanaan. Perencanaan yang paling umum dilakukan adalah melihat dari segi untung ruginya suatu usaha. Dlam bahasa akademis, mereka mempertimbangkan feasibility usaha yang akan mereka jalankan. Berapa banyk ongkos yang akan dikeluarkan, bagaimana cara untuk mendapatkan bahan baku/material, bagaimana mempersiapkan produk mereka, siapa yang akan membeli, akan dijual dimana, kapan kembali modal, dan berapa keuntungannya merupakan faktor utama yang mereka pertimbangkan.

Perencanaa mereka juga sangat memperhatikan efektifitas (tujuan tercapai) dan efisiensi (tepat cara, tanpa banyak mengorbankan waktu dan tenaga) usaha yang mereka geluti.

Keempat: membina relasi. Walau orang Tionghoa sanga kompetitif, tetapi mereka selalu sadar bahwa membina relasi adalah salah satu kunci keberhasilan usaha mereka.

Untuk membina hubungan baik mereka tidak ragu untuk mengeluarkan pengorbanan tertentu, sperti pemberian hadiah, mengundang makan dan melakukan entertain terhadap relasi mereka. Siapa yang bisa membantu melancarkan dan mengembangkan usaha adalah relasi mereka. Dengan pembinaan relasi yang baik, terbuka kerja sama yang saling menguntungkan.

Kelima: kemampuan administrasi dan inventory control. Banyak orang lupa hal yang satu ini. Orang Tionghoa sangat sadar akan pentingnya kemampuan dalam beradministrasi dan melakukan mengontrol inventory.

Mereka sangat memperhatikan secara terperinci setiap kegiatan usaha mereka dan merekamnya dalam catatan. Karena itu mereka tahu betul bgaiman neraca keuangan dan persediaan inventory mereka. Contoh, jika kita belanja sesuatu di toko orang Tionghoa sangat jarang mereka sampai kehabisan persediaan.

Keenam: kemapuan pemasaran. Kemapuan pemasaran orang Tionghoa umumnya ditunjang oleh kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan dan kemauan pelanggan dan kemampuan menetukan harga jual dari suatu produk secara tepat. Dari proses ini, maka terjadilah penyebaran iklan gratis dari mulut ke mulut.

Untuk pengusaha yang cukup besar, mereka melakukan posisioning secara profesional dengan mensponsori kegiatan tertentu dan pemasangan iklan melalui media cetak dan media digital.

Ketujuh : mendelegasikan. Orang Tionghoa sadar betul bahwa untuk mengembangkan suatu usaha agar menjadi besar, mereka harus bisa mendelegaskan pekerjaannya. Syarat utama pendelegasian adalah orang atau karyawan m,ereka yang bisa dipercaya. Karena itu, mereka cenderung mencari orang yang sudah dikenal lama dan terbukti bisa dipercaya. Bagi mereka keahlian berusaha bisa diajarkan, tetapi kepercayaan tergntung dari masing-masing kepribadian. Karena sistem kepercayaan ini jugalah maka, mereka tak segan-segan meminta anak mereka yang masih kecil membantu usaha mereka. Di lain pihak, anak mereka yang sudah terbiasa ter-ekspos dengan usaha orang tuanya, membuat sang anak tumbuh dengan naluri usaha yang mendarah daging.

Kedelapan: mendiversifikasi. Pengusaha Tionghoa tak mudah merasa puas dan cukup atas usaha mereka. Mereka selalu berusaha untuk memperluas usahanya. Salah satu caranya dalah dengan melakukan diversifikasi produk.

Mereka cenderung mempunyai keinginan untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Mereka ingin agar pelangganya hanya datang ke toko mereka. Untuk itu, mewujudkan keinginan ini, cara yang paling tepat adalah berani melakukan difersifikasi produk.

Kesembilan : Mengolah keungan tidak ada istilah "uang mati" dalam kamus berdagang ala Tionghoa. Mereka selalu mempekerjakan uang tersebut supaya bisa berlipan ganda.

Cara yang paling umum dilakukan adalah menanam modal kembali ke usaha mereka. Hal ini bisa dilakukan untuk mendirikan usaha baru atau untuk membesarkan usaha yang telah ada.

Selamat mencoba...!!!
Bacaan : Majalah BBm



Jumat, 13 Februari 2009

APA "GCG" ITU?


GCG : Good Corporate Governance
TIGA prinsip yang ditegakkan dalam GCG yaitu :

1. PERTANGGUNGJAWABAN ( Responsibility)
Apa maksudnya?
Memberikan kesesuaian penerapan peraturan perusahaan atau suatu organisasi terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.

Apa yang harus kita lakukan ?
  • Mulai menyadari bahwa ada bagian dari aktivitas perusahaan yang membawa dampak (skternalitas) yang harus ditanggung masyarakat.
  • Memahami dan menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.
Drs. Benyus Damanik, MM (Blogger SC)
Pemerhati Simalungun.

  • Mematuhi peraturan, misalnya : mengenai pajak, ketenagakerjaan, lingkungan, kesehatan kerja dll.
Apa saja yang bisa disebut pertanggtungjawaban?
  • Taat pada peraturan yang berlaku
  • Membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
  • Memperlakukan tenaga kerja sesuai dengan PERATURAN
Keuntungan menjalankan Pertanggungjawaban dalam berusaha :
  • Meningkiatkan kepercayaan konsumen
  • Kepercayaan dari pihak ketiga seperti : Perbankan, investor dll
  • Meningkatkan image perusahaan
  • Meningkatkan kinerja usaha
  • Kelangsungan usaha
2. AKUNTABILTAS ( Accountability):

Apa itu Akuntabilitas?
Kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban dalam perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara efektif.

Lalu apa yg harus dilakukan ?
  • Menegaskan kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang, dan tanggungjawab dalam Anggaran Dasar ( antara Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi/Manajemen)
  • Menjalankan audit yang efektif.
3. KESETARAAN (Fairness):
Apa Kesetaraan itu?
Kesetaraan adalah : perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangan yang berlaku.

Apa yang harus dilakukan?
  • Menegakkan aturan yang melindungi kepentingan pemegang saham, karyawan, pemasok, dan pihak terkait lainnya.
  • Tidak memberdakan pemegtang saham, karyawan, atau pihak lain berdasarkan kepentingan sepihak.
4. TRANSPARANSI ( Transparancy)
Apa yang dimaksud dengan Transparansi?
Keterbukaan informasi dalam proses pengambilann keputusan dan pengungkapan informasi yang dianggap penting dan relevan.

Apa yang harus dilakukan?
  • Menggunakan prinsip-prinsip akuntansi dalam mengelola keuangan dan menyusun laporan keuangan.
  • Membuat laporan tahunan yang berisi paling tidak laporan manajemen, kinerja perusahaan, dan laporan keruangan dan disampaikan kepada pemegang saham dan pihak-pihak yang dianggap perlu.
  • Meminta pendapat akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan.
Sumber : Kadin; Seri Pemahaman GCG; Bidang Pranata dan Etika Bisnis; Komite Tetap GCG, Jakarta-Indonesia

Rabu, 04 Februari 2009

7 ETOS KERJA TIONGHOA PATUT DICONTOH (Career Advice)

NENEK MOYANG ORANG TIONGHOA
DI INDONESIA ADALAH PERANTUA.
TAK BISA MAKAN KALAU TAK
BEKERJA KERAS. DARI SITU
BANYAK KIAT SUKSES YANG BISA DICONTOH.

ORANG PERANTAU ITU BIASANYA LEBIH UNGGUL DAN CAKAP,
JIKA LEMAH, IA PASTI AKAN TERGILAS


Blogger SC , Drs. Benyus Damanik, MM- berkunjng di kediaman
Bapak Haji Djuang Damanik Ketua IKEIS Kab. Simalungun,
di Serbelawan, 02/09.


1, TAK TAKUT BERMIMPI :
Tidak perlu gensi untuk meniti karir dari posisi yang paling bawah, karena mereka berani
bermimpi meraih posisi yang lebih tinggi.

2. BEKERJA DAN BEKERJA :
Orang Tionghoa berpendapat apabila ia tidak melakukan hal yang
berguna untuk dirinya atau orang lain, maka hidupnya akan sia-sia.

**Waktu dan kesempatan adalah suatu kemewahan yang pantang disia-siakan.

3. BERPIKIR UNTUK 3 KETURUNAN :
Ini adalah falsafah Konghucu, contohnya apabila seseorang mempunyai uang rp. 50.000,-
maka ia hanya menggunakan rp.15.000,- untuk keperluan pribadi. Sisanya akan disimpan
untuk keperluan anak dan cucunya.
**Dengan bersikap hemat bisa mengantisipasi berbagai masalah di kemudian hari.

4. TAK PERNAH MENYERAH
Orang Tionghoa percaya bahwa setiap rintangan dalam hidup akan membawa dirinya pada
kondisi yang lebih baik.
**Cobaan yang berhasil dilewati akan mendapat ganjaran yang lebih
besar.

5. MENGUASAI BISNIS DARI HULU KE HILIR
Seorang pengusaha Tionghoa akan menghemat biaya produksi dengan menangani seluruh
proses produksi.

**Memang ilmu ini rawan praktek monopoli tapi bisa diambil positifnya yaitu
kita harus bisa mengenal dan mengusai seluruh pekerjaan yang digeluti.

6. MEMBERI PELAYANAN TERBAIK
Pepatah Tionghoa berbunyi ' jika tak pandai tersenyum janganlah membuka toko'.
Maksudnya kira-kira adalah dalam berkarir atau berbisnis kemampuan kerja bukanlah
yang utama, tetapi juga harus mampu membawa/menyesuaikan diri dalam berbagai situasi
dan kondisi.

7. MEMELIHARA RELASI
Menurut pepatah Tionghoa ' walau berisik dan buang kotoran dimana-mana, janganlah
menyembelih angsa bertelur emas'.

Ibarat memelihara angsa bertelur emas, hubungan dengan relasi wajib dijaga walau
merugi pada awal berpartner dengan orang lain. (sc)

Sumber : Majalah BBm